Milenial Mandiri, kenapa tidak???

Milenial Mandiri

Milienial Mandiri Hadir untuk anda. Hai teman, bagaimana kabarmu hari ini? Saat ini aku sedang membuat sebuah program untuk para milenial yaitu Milenial Mandiri , karena hari-hari ini banyak orang tua yang pusing ketika berbicara mengenai akademik anak mereka. Mereka menginginkan anak mereka mempunyai gelar sarjana agar dapat masuk ke perusahaan yang terbaik dan mendapat penghasilan yang besar. Hanya saja, biaya masuk universitas setiap tahun semakin mahal.

Saat ini pertumbuhan milenial di Indonesia mencapai 90 juta orang, ini berarti lebih dari sepertiga jumlah penduduk di Indonesia. Dengan angka yang fantastis ini memungkinkan Indonesia menjadi salah satu negara maju karena banyaknya jumlah penduduk yang produktif. Akan tetapi banyak masalah yang terjadi diantara para milenial :

  1. Biaya kuliah yang semakin mahal

Tingkat pendapatan di Indonesia masih bergantung pada background akademik seseorang. Sungguh sangat disayangkan karena harga untuk masuk ke universitas setiap tahunnya semakin mahal. Tidak jarang kita menjumpai banyak anak muda tidak meneruskan pendidikan mereka setelah lulus dari SMA/SMK, dan tidak sedikit dari mereka yang memutuskan di tengah jalan saat mereka kuliah.

  • Jumlah pengangguran di Indonesia 6,82 Juta

Menurut riset BPS (Badan Pusat Statistik, Februari 2019) mencatat ada hampir 7 juta orang yang tidak bekerja. Angka ini cukup signifikan karena didominasi oleh para milenial. Di samping itu, jumlah lapangan kerja tidak dapat menampung banyaknya pencari kerja, terlebih saat ini banyak diantara pencari kerja hanya mencari lulusan D3/S1 dengan IPK minimal 3,0.

  • Banyaknya PHK dari perusahaan

Belakangan sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang mem-PHK ribuan karyawannya, belum lagi salah satu startup unicorn di Indonesia baru saja merumahkan banyak karyawannya. PHK  terjadi dengan tidak memandang berapa lama mereka sudah bekerja.

Jadi apa yang harusnya para milenial ini lakukan dengan umur mereka yang produktif? Daripada hanya menunggu perusahaan membuka lowongan kembali (yang tentunya akan lebih banyak bersaing dengan lulusan baru berikutnya), maka solusi yang terbaik adalah milenial harus bisa mandiri. Mandiri disini berarti mempunyai pemasukan sendiri dengan membuka bisnis, baik mempekerjakan diri sendiri atau bergabung dengan orang lain untuk membuka bisnis yang baru.

Lalu bagaimana dengan nasib milenial saat ini? Apakah mereka harus menyerah dengan mimpi mereka? Sudah saatnya para milenial mandiri, tapi bagaimana caranya?

Baca selengkapnya disini : https://milenialmandiri.com/

butuh website? cek disini 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!