Kemampuan Bilingual Pada Anak Pra Sekolah

Home School 0-2 tahun

 

Kemampuan Bilingual Pada Anak Pra Sekolah

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu perkembangan yang menakjubkan pada masa kanak-kanak. Antara usia 3 – 5 tahun, biasanya anak sudah benar-benar menguasai sedikitnya satu bahasa. Bahkan pada usia tsb ada anak-anak yang mampu menguasai dua atau lebih bahasa secara simultan. Anak-anak yang bilingual (bilingual children) belajar dua bahasa dalam jangka waktu yang sama seperti yang diperlukan monolingual children untuk belajar satu bahasa.

Ditulis oleh Pengelola Situs Fahima
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu perkembangan yang menakjubkan pada masa kanak-kanak. Antara usia 3 – 5 tahun, biasanya anak sudah benar-benar menguasai sedikitnya satu bahasa.

Bilingualisme pada masa kanak-kanak sering ditanggapi secara negatif oleh masyarakat. Hal ini karena mereka menganggap hal tersebut tidak normal dan karena mereka kurang informasi. Dewasa ini para peneliti sudah dapat memberikan gambaran secara lebih detail mengenai aspek- aspek perkembangan bilingual.

Di bawah ini penjelasan terhadap beberapa masalah /anggapan yang sering dikemukakan ortu mengenai kemampuan bilingual pada masa kanak-kanak.

1. Sulit untuk belajar dua bahasa pada masa kanak-kanak, dan hal tsb dapat menghambat perkembangan bahasa mereka.

Bilingual children yang menggunakan dua bahasa secara teratur dalam regular basis (setiap hari) akan mempu mengembangkan kemampuan berbahasa yang kurang lebih sama dengan monolingual children.
Terdapat perbedaaan individual dalam kemampuan berbahasa. Jika ada kelambatan dalam pertama kali bicara tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah, biasanya hal ini terjadi karena anak perlu waktu untuk sampai pada tahap perkembangan tersebut.
Ortu dari anak-anak yang bilingual perlu mengenalkan dua bahasa tsb secara sistematis sepanjang waktu dan menghindari perubahan yang drastis terhadap lingkungan berbahasa anak Perubahan yang drastis dapat merusak dan menghambat perkembangan bahasa anak.

2. Bilingual children kurang mengenal masing-masing bahasa, akibatnya mereka tidak dapat menguasainya dengan baik.

Bilingual children dapat menguasai seluruh aspek dari kedua bahasa dengan baik, meskipun mereka pada umumnya kurang mengenal masing-masing bahasa. Bilingual children dapat menguasai aspek fonologis dan gramatikal dari kedua bahasa sama baiknya dengan monolingual children menguasai bahasanya, selama bilingual children dikenalkan pada kedua bahasa secara teratur.

Dalam jangka pendek, bilingual children biasanya mempunyai pola perkembangan yang berbeda dalam beberapa aspek sbb.:

– Vocabulary.
Kadang-kadang bilingual children mempunyai lebih sedikit perbendaharaan kata dalam salah satu atau kedua bahasa dibandingkan monolingual children pada usia yang sama. Hal ini terjadi karena anak mempunyai kapasitas memory yang terbatas dan bilingual children harus menyimpan kata-kata dari kedua bahasa. MUngkin juga karena bilingual children belajar menguasai masing-masing bahasa dari orang yang berbeda dan mereka belum mampu menterjemahkan satu bahasa ke dalam bahasa yang lain. Bila perbendaharaan kata dari kedua bahasa kita jumlahkan, maka bilingual children akan menguasai jumlah kata yang sama dengan anak yang monolingual. Kalaupun terjadi perbedaan, akan hilang setelah anak masuk sekolah.

– Komunikasi interpersonal.
Cara berkomunikasi dalam situasi sosial dan cara mengekspresikan kata-kata tertentu bisa sangat berbeda pada masing-masing bahasa. Bila bilingual children belum sepenuhnya menguasai salah satu atau kedua bahasa, maka mereka juga belum mamapu mengekspresikan pada situasi sosial tertentu.

Bilingual children akan berbicara dalam masing-masing bahasa bila sering menggunakannya. Bila seorang anak baru pulang mengunjungi kakek/neneknya di Indonesia, dia akan lebih suka menggunakan hanya bahasa Indonesia saja (untuk sementara) dan mungkin seolah-olah kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya (Jepang) hilang. Ortu tidak perlu bereaksi berlebihan, karena kemampuan berbahasa Inggrisnya (Jepang) akan segera kembali lagi setelah anak sering mendengar lingkungannya berbicara bahasa tsb.

3. Bilingual children tidak dapat memisahkan kedua bahasa, mereka “mencampur” kedua bahasa (mengguanakan kedua bahasa secara bersamaan). Hal ini menandakan mereka bingung.

Alasan utama mengapa anak mencampur kedua bahasa adalah karena vocabulary mereka belum cukup untuk mengekspresikan diri mereka sepenuhnya dlam satu bahasa, sehingga mereka “meminjam” beberapa kata dari bahasa lain. Ini merupakan strategi komunikasi yang efektif dalam keluarga. Hal ini dimungkinkan karena keluarga bilingual children biasanya memahami kedua bahasa dan mungkin ortu sendiri juga mencampur kedua bahasa ketika mereka berbicara dengan anak.

4. Menggunakan dua bahasa dalam satu kalimat atau pembicaraan adalah tidak baik. Ortu dapat mencegahnya bila masing-masing ortu hanya menggunakan satu bahasa dengan anak mereka sepanjang waktu.
Pada umumnya bilingual children mencampur kedua bahasa tanpa mengindahkan sedikit/banyaknya ortu mencampur kedua bahasa. Demikian pula kebanyakan ortu mencampur kdua bahasa saat berbicara dengan anak, karena hal itu merupakan hal yang alamiah dan merupakan cara yang efektif untuk berkomunikasi. Oleh karena itu hampir tidak mungkin untuk benar-benar memisahkan dua bahasa.
memisahkan dua bahasa. Jika kebanyakan masyarakat sekitar kita hanya menggunakan satu bahasa, maka kita tidak perlu cemas bila anak mencampur dua bahasa karena mereka akhirnya akan belajar pola monolingual dengan sendirinya.

5. Apakah hal-hal yang penting diketahui ortu mengenai bilingualisme pada masa kanak-kanak ?

– Kemampuan bilingual merupakan hal yang umum dan normal.
– Semua anak mampu belajar dua bahasa pada masa kanak-kanak.
– Mengetahui bahasa ortu (native language) merupakan hal yang penting dan esensial untuk menumbuhkan identitas budaya anak dan rasa memiliki
– Kemampuan bilingual dapat dipermudah jika anak mempunyai pengalaman yang banyak dan bervariasi dalam menggunakan kedua bahasa.
– Anak akan cepat menguasai dua bahasa jika di rumah lebih banyak menggunaka bahasa yang jarang/tidak dipakai oleh masyarakat sekitar.
Karena bahasa yang lainnya akan banyak mendapat dukungan dari luar rumah.
– Ortu dapat membantu anak menguasai kedua bahasa dengan memakai bahasa yang paling mereka kuasai dengan baik dan benar.

Sumber : Aida Malikha, http://www.imsa.nu/sister/bilingual.htm

butuh website??? kunjungi saja www.pusatweb.id

Baca Juga Lengkapi Jualan Anda Dengan Website
Mau Belajar Website klik saja disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!